Pages

Sunday, January 20, 2013

Puisi "NAFAS DI TANAH PERBATASAN"


NAFAS DI TANAH PERBATASAN




Aku yang yang selalu berharap
Yang Merintih, menatap atap lekam tak berwujud
Teriringi desah keluh tak berirama
Menahan pahit hidup di tanah perbatasan

Nafasku yang tak berjarak
Bersama langkah ku yang lukiskan jejak-jejak tak teraarah
Jejak yang merangkaikan harap ,yang hinggap pada angin
Sampaikan pesan pada sang garuda .

Aku yang di perbatasan .....
Yang selalu mendaambakanmu
Selalu mengibarkan mu
Selalu menjunjungmu

Aku ingin senyum mu garuda
Aku pinta janjimu , juga hakku ?
Untuk hiasi angan yang kelam tak menawan
Ukirkan senyum di wajahkami .

Aku disini untuk mu
Aku disini menjaga hak mu
Dan Aku disini tuangkan semangatmu.
Sungguh , Bukan mauku bertakdir disini

Aku terlalu lelah kau acuhkan garuda
Kau tak lagi lirik wajah ini
Kau tak lagi pedulikan tulang ini
yang tetap setia menjadi benteng di negeri ini

apa ? apa lagi yang harus kami lakukan ?
yang harus kami berikan?
Dan harus kami korbankan ?
Apa ? apa garuda ? katakan !

Tak cukukah segalanya ?
Tak puaskah kau dengan ini ?
Hingga kau tak sedikitpun ingat kami !
Atau kami harus berteriak ?,hingga tanah ini gemetar!

Bersama nafas dan jejak kami
Kutorehkan harapan diri ,
Mungkin  kelak kan Terbisikan
desah kami dari tanah perbatasan .






No comments:

Post a Comment