Karya : Sugeng Hannanto
Terbaring ia dirumhnya
Rumah yang belum membuat nya nyaman
Penuh dengan Perhatian yang menekan-nekan jiwa
Berbareng dengan kasih sayang teramat dalam
Terkadang ia meronta dalam jiwa
Tapi jiwanya masih terlalu lugu untuk menghujat
Hatinya tak jarang menolak
Hatinya tak jarang menolak
Tapi hatinya masih terlalu perawan untuk berkoar
Waktu-pun masih ragu menjawab segala Tanyanya
Sampai kapan ia akan terus terteken dirumahnya
Tempat yang seharusnya menjadi peraduannya
Justru bak awan yang di hujam halilintar
Tapi ia percaya ,dalam tatih jalannya
Akan ada semerbak cinta bertabur disini
Akan ada searus sayang bertebaran disini
Karna ia percaya sang empunya rumah berhati durian
No comments:
Post a Comment